Minggu, 03 Maret 2013

pengamatan struktur akar batang monokotil dan dikotil pada tumbuhan



Mengamati Struktur Akar Batang Monokotil dan Dikotil pada Tumbuhan (Praktikum Biologi)
Tujuan:
1. mengamati dan mengenali struktur akar, batang dan daun
2. mengenali nama-nama struktur penyusun akar, batang dan daun
3. menunjukkan letak jaringan epidermis, dan jaringan pengangkut pada akar, batang dan daun
4. Membedakan secara anatomi bentuk akar dikotil dengan monokotil dan batang dikotil dengan monokotil
5. mengamati dan mengenali jaringan meristem

Alat dan bahan
1. akar dan batang tumbuhan jagung muda (ditanam dari biji selama 2 minggu)
2. akar dan batang tumbuhan kacang hijau muda (ditanam dari biji selama 2 minggu)
3. kaca objek dan penutup
4. pinset
5. pipet tetes
6. silet
7. petridish
Cara kerja:
1. mengamati akar dikotil dengan monokotil
  1. ambil bagian pangkal dari akar jagung, iris tipis secara melintang
  2. letakkan irisan tipis dan transparan potongan akar jagung di atas kaca benda yang telah diberi setetes air dan tutup dengan kaca penutup
  3. amati dibawah mikroskop dengan perbesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25
  4. gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan
  5. ulangi langkah yang sama untuk akar tanaman kacang hijau

2. Mengamati batang dikotil dan monokotil
  1. ambil bagian pangkal dari batang jagung, iris tipis secara melintang
  2. letakkan irisan tipis dan transparan potongan batang jagung di atas kaca benda yang telah diberi setetes air dan tutup dengan kaca penutup
  3. amati dibawah mikroskop dengan perbesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25
  4. gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan
  5. ulangi langkah yang sama untuk batang tanaman kacang hijau

3. Mengamati daun
  1. ambil daun adam hawa, iris secara melintang hingga mendapatkan irisan yang tipis dan transparan
  2. letakkan irisan tipis daun adam hawa di atas kaca benda, tutup dengan kaca penutup
  3. amati dibawah mikroskop dengan pembesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25
  4. gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan

4. Mengamati jaringan meristem akar bawang
  1. ambil ujung akar bawang
  2. letakkan di atas kaca benda yang telah di tetesi air
  3. tutup dengan kaca penutup dan tekan secara perlahan dengan menggunakan pulpen hingga akar bawang menjadi agak pipih
  4. amati dibawah mikroskop dengan perbesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25
  5. gambarkan hasil pengamatanmu di tabel hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7P8fe7Wl_L04KwYH3q8aGG6QPhqpQYEv2YpAszRCqvWJx0I5HkQ2t4GjeXK-cl3fnULUfX00elqYEPMAJ3CxTW67ChUyjGLE7m-xbFefg2dwbC1JTFjprQxHmGNJkxxkAsDSdoPZKuOU/s400/tabel+3.JPG
Pertanyaan
1. Apakah terdapat perbedaan antara bentuk akar jagung dengan akar kacang hijau?
  • Ya terdapat perbedaan. Susunan jaringan pengangkut pada akar jagung (monokotil) tersebar sedangkan pada akar kacang hijau (dikotil) teratur.
Jaringan
Akar kacang hijau (Dikotil)
Akar jagung (monokotil)
Xilem
Berbentuk bintang di pusat, tersusun radial/ membentuk jari-jari bersama dengan floem
Berdekatan dengan floem
Floem
Di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem, dipisahkan oleh kambium
Berdekatan dengan xilem, tidak dipisahkan oleh kambium

2. Dimanakah letak jaringan parenkima di dalam organ akar dan batang?
  • Batang : diantara jaringan epidermis dan empulur
  • Akar : terletak pada korteks dan empulur akar

3. Apakah terdapat perbedaan antara bentuk batang jagung dengan batang kacang hijau?
  • Ya terdapat perbedaan. Susunan berkas pengangkut pada batang kacang hijau teratur, sedangkan pada batang jagung tersebar.
Batang kacang hijau (Dikotil)
Batang Akar jagung (monokotil)
Disebelah dalam epidermis terdapat korteks dan stele
Disebelah dalam epidermis terdapat meristem dasar yang pembagiannya belum begitu jelas
Berkas pembuluh terletak di bagian dalam perisikel, memiliki kambium
Berkas pembuluh tersebar pada meristem dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut, tidak memiliki kambium

4. Bagaimanakah letak jaringan pengangkut pada batang kacang hijau dengan batang jagung?
  • Pada batang jagung (monokotil) letak xylem berdampingan dengan floem (berselang-seling).
  • pada batang kacang hijau (dikotil) xylem terletak disebelah dalam kambium dan floem sebelah luar kambium.

5. Apakah yang dimaksud dengan mesofil daun? Apa jenis jaringan yang membentuk mesofil daun?
  • Jaringan dasar pengisi daun/daging daun yang terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah.
  • Jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (bunga karang).
6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
Tumbuhan memiliki tiga organ penyusun tubuh yaitu akar, batang, dan daun. Pada organ akar dan batang ada perbedaan letak berkas pengangkut (letak xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil dan monokotil. Mesofil Daun merupakan daging daun yang terletak diantara epidermis atas dan bawah yang terbentuk dari jaringan palisade dan jaringan spons.

macam-macam rima puisi




1)     Rima berdasarkan bunyi
1.     Rima Sempurna
Seluruh suku akhirnya berirama sama
Contoh :
ma – lang
ma – ti

pa – lang
ha - ti

2.     Rima Tak Sempurna
Hanya sebagian suku akhir yang sama
Contoh :
pu – lang
pa - gi

tu – kang
ha - ri

3.     Rima Mutlak
Seluruh kata berima
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenagan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau-silau
                Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.
4.   Rima Terbuka
Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.
Contoh :
bu – ka
ba – tu

mu – ka
pa – lu

5.     Rima Tertutup
Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
 Contoh :
hi – lang
su – sut

ma – lang
ta – kut

6.   Rima Aliterasi
Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
Bukan beta bijak berperi
Pandai mengubah madahan syair
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.

7.   Asonansi
Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris berlainan.
 Contoh :
se – cu – pak
tum - bang

se – cu – kat
mun – dam

Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.  

8.      Rima Disonansi
Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.

Contoh :
Tin – dak
    tan – duk ( i– a / a – u )

Mon – dar
   man – dir ( o – a / a – i )

2)   Berdasarkan letak kata-kata dalam baris
1.     Rima Awal
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemuda jangan suka berpangku tangan

2.     Rima Tengah
Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemudi kaulah harapan negeri

3.     Rima Akhir
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir.
Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk Pantun, Syair dan Gurindam.
          Contoh :
Tolong - menolong umpama jari
Bantu membantu setiap hari
Bekerja selalu berlima diri
Itulah misal Tuhan memberi

4.     Rima Datar
Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.
Contoh :
Air mengalir menghilir sungai

(bunyi ir pada akhir ketiga kata)

5.     Rima Sejajar
Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.
Contoh :
Dapat sama laba
Cicir sama rugi
Bukit sama didaki
Lurah sama dituruni
Berat sama dipikul
Ringan sama dijinjing
Terapung sama hanyut
Terendam sama basah.

6.     Rima Tegak
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.

Contoh :        Terlipat                                                         
                       Terikat
                       Engkau mencari
                       Terang matahari
                       Melambai
                       Melombai
                       Engkau beringin
                       Digerak angin
                       Terhibur
                       Terlipur
                       Engkau bermalam
                       Di tepi kolam
                                                                      (J.E. Tatengkeng)

       7. Rima Rangkai
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga. Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima
a – b – b – a
Contoh :
Perasaan siapa ta’kan nyala ( a )
Melihat anak berlagu dendang ( b )
Seorang sajak di tepi padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )

       8.  a. Rima Bersilang (Rima Salib)
Rima yang letaknya berselang-selang.
Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat.
Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berrumus a – b – a – b.

Contoh :
Burung nuri burung dara ( a )
Terbang ke sisi taman kayangan ( b )
Karangan janggal banyak tak kena ( a )
Daripada paham belum
simpangan ( b )
            b. Rima Bersilang (Rima Salib)
                Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun.
                Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya
                a – a – a – a ; b – b – b –b  

              Contoh :
                   Hatiku rindu bukan kepalang ( a )
              Dendam berahi berulang-ulang ( a )
              Air mata bercucuran selang menyelang ( a )
              Mengenangkan adik kekasih abang ( a )

            Diriku lemah anggotaku layu ( b )
            Rasakan cinta bertalu-talu ( b )
            Kalau begini datanglah selalu ( b )
            Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )
       9. Rima Kembar
Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama.
Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c – c – d – d – e – e dan seterusnya.

 Contoh :
Sedikitpun matamu tak berkerling ( a )
Memandang ibumu sakit berguling ( a )
Air matamu tak bercucuran ( b )
Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )
 
                                                                                        ( J. E. Tatengkeng)
       10.  Rima Patah
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya. Rumus rima patah adalah      a – a – b – a atau b – c – b – b

Contoh :
Beli baju ke pasar Minggu ( a )
Jangan lupa beli duku ( a )
Beli kemeja ke pasar Senen ( b )
Jangan lupa ajaklah daku ( a )
Beli kemeja ke pasar Senen ( b )
Jangan lupa membe
li dasi ( c )
Jangan suka jajan permen ( b )
Lebih baik dibelikan semen ( b )

         11.  Rima Merdeka
Tidak ada yang bersajak
Contoh :
Hanya sebuah bintang ( a )
Kelip kemilau ( b )
Tercapak di langit ( c )
Tidak berteman ( d )